Pamanku Kesalahanku

Aku Punya Kejutan Untukmu 



Aku Punya Kejutan Untukmu 

0Suara Latiao sangat enteng dan lembut, seolah-olah mengandung sihir yang merenggut jiwa.      
0

Semua kata-kata sebelumnya adalah pembuka, gunanya untuk membuat perempuan ini kehilangan konsentrasi, menjadi mudah tersinggung dan marah, sehingga... lebih mudah untuk dikontrol!     

Mengikuti suara Latiao, mata perempuan itu berangsur-angsur menjadi redup dan ekspresinya menjadi bodoh, lalu berkata dengan bodoh, "Baik!"     

Latiao memandang perempuan itu. Perempuan itu berbalik badan dengan sedikit lambat dan pelan, meninggalkan kamar mandi!     

Wajah Latiao menunjukkan senyum polos di wajah. Melihat punggung perempuan itu yang kian menjauh, ia berkata dengan pelan, "Orang yang sekarat, tentu saja menyedihkan!"     

Latiao keluar dan memberi isyarat kepada seorang pengawal, "Paman, pergi dan ikuti perempuan itu, jangan sampai ketahuan!"     

Pengawal mengangguk, "Baik!"     

Latiao masuk ke ruang kepala sekolah, lalu menyalakan komputer. Pertama-tama, ia melihat keuntungan saham yang diinvestasikannya beberapa waktu lalu.     

Meskipun ini bukan waktu terbaik untuk menjual saham, tetapi ia sangat membutuhkan uang sekarang.     

Maka dari itu, ia memutuskan untuk menjual semua saham yang memiliki perubahan yang cukup tinggi sekarang.      

Kemudian, ia membuka aplikasi Qin'e Hao, dan menghubungi kontak yang sudah lama tidak dihubunginya!     

Latiao: [Paman Chen Da, apa kabar?]     

Chen Da: [Baik-baik saja, Leluhur kecil, akhirnya kamu mencari kami. Ada perintah apa?]     

Latiao: [Ada sedikit urusan, tapi aku minta bantuan Paman Chen Da. Urusan ini mungkin bisa dilakukan olehmu dan tidak bisa dilakukan orang lain!]     

Chen Da: [Tidak masalah…, tidak masalah, katakan saja yang ingin Leluhur kecil katakan, aku bisa melakukan apapun….]     

Latiao: [Mungkin agak sedikit berbahaya, tetapi…. aku bisa membuat kalian kaya dalam semalam!]     

Chen Da: [Terima kasih Leluhur Kecil, kamu masih memikirkan kami. Apapun bahayanya, bukan bahaya bagi kami. Katakan saja!]     

Latiao: [Kamu dan Paman Chen Er cukup melakukan yang kukatakan. Namun apapun yang akan kalian lakukan nanti, tunggu saja kabar dariku!]     

Chen Da: [Baiklah, aku akan mendengar perintahmu kapan saja!]     

Latiao: [Tingkat kerahasiaan SSS+]     

Chen Da: [Mengerti!]     

*****     

Setelah bicara pada Chen Da, Latiao memberi Xie Xize sebuah nomor telepon.     

"Halo, Xie, tadi ada seorang perempuan yang menyamar dan ingin menangkapku. Tapi aku menyuruhnya pergi dan menyuruh Paman Wang membuntutinya."     

Latiao mengatakannya dengan ringan, seperti membicarakan urusan yang sangat biasa.     

Walau demikian, Xie Xize benar-benar ketakutan ketika mendengarnya dan langsung bertanya, "Bagaimana keadaanmu, apakah kamu terluka?"     

Latiao memutar bola matanya, "Apakah kamu akhir-akhir ini terinfeksi kebodohan mamaku? Kalau aku bisa menyuruh orang itu pergi, apakah aku masih bisa dilukai olehnya?"     

Xie Xize terus bertanya, "Bagaimana caramu menyuruhnya pergi? Bukankah kamu..."     

Namun sebelum Xie Xize menyelesaikan ucapannya, Latiao sudah memotong ucapannya duluan, "Kusuruh saja dia pergi, memangnya bagaimana lagi? Aku malah khawatir Paman Wang kenapa-napa, jadi pikirkan cara untuk menyuruh orang membantunya!"     

Xie Xize menggertakkan gigi, "Nanti aku akan menemuimu, jadi tunggu aku, aku akan menyuruh orang untuk menjemputmu."     

Latiao mendengung, lalu melompat turun dari kursi dan bergumam pada diri sendiri, "Cuih, aku bisa berbuat lebih banyak, ini tidak ada apa-apanya…."     

*****     

Di sisi lain, perempuan itu ternyata sudah berjalan sangat jauh dari sekolah, hingga akhirnya tiba di tujuan.      

Ia membuka pintu dan masuk. Seorang lelaki yang duduk di depan komputer berkata tanpa mendongakkan kepala, "Mana anak itu? Kamu tidak membawa anak itu?"     

Perempuan itu berkata, "Memberimu hadiah!"     

Lelaki itu akhirnya mendongakkan kepala, "Hadiah apa?!"     

Perempuan itu berjalan menghampiri lelaki itu, lalu mengeluarkan pisaunya, dan menusukkan ke arah lelaki itu.      

Lelaki itu langsung menghindar di saat yang hampir bersamaan, tetapi lengannya masih bisa tertusuk. Ia dengan cepat mengeluarkan pistol lalu mengarahkannya ke dahi wanita itu dan menembak.     

Bersamaan dengan tembakan itu, perempuan itu tumbang.     

Si lelaki mengerutkan alis, "Dia terhipnotis!"     

"Anak itu benar-benar mengejutkanku lagi!"     

Di saku perempuan itu ada selembar kertas berisi catatan!     

[Kamu telah memberiku begitu banyak kejutan. Hari ini ku kembalikan padamu satu kejutan!]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.